Skip to main content

Pengertian Metode dan Metodologi Dakwah

 Metodologi berasal dari perkataan metode. Dari segi bahasa metode berasal dua kata yaitu “meta” (melalui) dan “hodos” (jalan, cara). Dengan demikian kita dapat artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.. Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa Jerman  methodica, artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa Yunani metode berasal dari kata methodos artinya jalan yang dalam bahasa Arab disebut thariq.Metode berarti cara yang telah diatur dan melalui proses pemikiran untuk mencapai suatu maksud. Terdapat pula beberapa perkataan dalam bahasa arab yang sangat dekat pengertiannya dengan metode. Perkataan-perkataan itu ialah uslub, manhaj dan juga wasilah dalam bahasa arab, uslub bermaksud jalan atau cara. Ia adalah cara membentuk atau cara menggunakan sesuatu atau cara-cara tertentu untuk melakukan sesuatu pekerjaan.




Sedangkan perkataan dakwah berasal daripada bahasa Arab yang mempunyai beberapa pengertian. Antara pengertian dakwah dalam bahasa arab yang paling menonjol adalah meminta tolong, beribadat, memandu, menjemput, mengajak, memanggil, menyeru dan melaung. Mengikut peristilahan ahli dakwah, perkataan tersebut atau yang asalnya dakwah islamiah mempunyai maknanya yang tersendiri.

Muhammad al-Ghazali menjelaskan maksud dakwah sebagai sati program (barnamij) yang lengkap, yang kesemua peringkatnya mengandungi semua ilmu pengetahuan yang diperlukan oleh manusia bagi menjelaskan tujuan dan matlamat hidup dan bagi menyingkap petunjuk jalan yang menjadi petunjuk kepada mereka.

Adapun arti dakwah menurut para pakar dan ilmuwan adalah sebagai berikut :

1.      Pendapat Bakhial Khauli,dakwah adalah satu proses menghidupkan peraturan-peraturan Islam dengan maksud memindahkan umat dari satu keadaan kepada keadaan lain.

2.      Pendapat Syekh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk , menyuruh mereka berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar mereka mendapatkan kebahagian di dunia dan akhirat. Pendapat ini juga selaras dengan pendapat al-Ghazali bahwa amir ma’ruf nahi munkar adalah inti gerakan dakwah dan penggerak dalam dinamika masyarakat Islam.

Dari pendapat di atas dapat di ambil pengertian bahwa , metodologi dakwah adalah Cara atau sistem tertentu yang dilakukan seorang da’i (komunikator) kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. Hal ini mengandung arti  bahwa pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan human oriented menempatkan penghargaan yang mulia atas diri manusia.

Comments

Popular posts from this blog

Kampanye LBH Pers Padang tentang Undang-undang Pers

Apa kabar sobat waktu? Lama tak bersua. Kali ini saya ingin share my job , beberapa waktu yang lalu saya dapat job dari LBH Pers Padang untuk membuat poster tentang Undang-undang Pers, yang berlandasan pada tiga tema, yaitu: ( 1). Wartawan dilindungi undang-undang, (2). Stop kriminalisasi pada wartawan, (3). Kemerdekaan pers adalah harga mati. Dan berikut hasilnya.

Gemercik Air Sungai Tembesi

Balumbo biduk; Tradisi Turun-temurun Kabupaten Sarolangun Simbua, simbua, simbua! Demikian teriak para penonton di sisi tebing Sungai Tembesi. Ungkapan tersebut bertujuan memberi semangat kepada pemegang kemudi perahu pacu, agar ia mengeruk pendayungnya lebih dalam lagi ke dalam air, sehingga perahu bisa melaju lebih cepat. Pacu Perahu, tradisi tahunan masyarakat Kabupaten Sarolangun-Jambi. Tradisi yang lebih dikenal dengan sebutan Balumbo Biduk ini begitu penting bagi masyarakat Sarolangun. Tanpa tradisi ini, maka lebaran di Sarolangun tidak akan pernah berakhir.

Film Pendek "Dermawan"

Film yang berjudul Dermawan ini diproduksi di Sungai Petani, Kedah, Malaysia, oleh Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang yang sedang melakukan studi tour ke Fakultas Multimedia Kolej Insaniah Universiti, Kedah Malaysia. Film yang disutradarai oleh Rafi'i Hidayatullah Nazari ini bercerita tentang seorang mahasiswa yang dengan ikhlas mendermakan hartanya kepada seorang pengemis. Berkat keiklasannya tersebut, ia mendapat balasan yang lebih dari apa yang telah diberikannya. Film yang hanya berdurasi tiga menit ini, diperankan oleh Sobhan, Peri Muslihadi, Ade Syaputra, Asri Pramuja, Teguh Surdimantoso, Silfi Fitriani, Hari Candrawati, dan Sri Wahyuni.